Sosialisasi Sector Export Marketing Plan Essential Oils: Meningkatkan Daya Saing Minyak Atsiri Indonesia di Pasar Global

Jakarta, 20 Desember 2024 – Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk menjadi pemain utama dalam industri minyak atsiri dunia melalui sosialisasi Sector Export Marketing Plan (SEMP) subsektor Essential Oils, bertempat di ruang Cendrawasih, Gedung Kementerian Perindustrian. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, CBI Belanda, Dewan Atsiri Indonesia (DAI), serta pelaku industri terkait baik secara luring maupun daring.

Mengupas Potensi dan Tantangan Minyak Atsiri Indonesia

SEMP Essential Oils merupakan salah satu keluaran dari kerja sama strategis antara Kementerian Perindustrian dan CBI Belanda dalam upaya meningkatkan daya saing ekspor produk industri sektor natural ingredients, khususnya pada subsektor essential oils (minyak atsiri). Dokumen SEMP memuat gambaran sektor, situasi pasar terkini, tren industri dan pasar, strategi memasuki pasar internasional, serta segmentasi dan positioning yang dapat ditempuh. SEMP ini diharapkan menjadi kerangka kerja dan analisis komprehensif dalam pengembangan subsektor essential oils di Indonesia, dengan tujuan memanfaatkan potensi pasar internasional dan memperkuat rantai nilai industri minyak atsiri di Indonesia. 

Minyak atsiri merupakan substansi volatil yang diekstraksi dari bagian tumbuhan, baik yang tumbuh liar di alam maupun hasil budidaya. Dengan kekayaan biodiversitas di mana terdapat lebih dari 100 tanaman aromatik yang dapat menghasilkan minyak atsiri, Indonesia saat ini memproduksi sekitar 30 jenis minyak atsiri secara komersial. Wilayah Sumatera, Sulawesi, dan Jawa menjadi sentra utama produksi, menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari 10 besar produsen minyak atsiri dunia (HS 3301), dan tiga besar untuk kategori tertentu seperti HS 330129.

Keragaman Biodiversitas: Kunci Bersaing di Pasar Global

Keragaman hayati yang dimiliki menjadikan Indonesia sebagai produsen minyak atsiri yang mampu bersaing di pasar eksotik yang belum banyak dieksplorasi negara kompetitor. Upaya pemanfaatan potensi ini semakin diperkuat dengan kampanye internasional yang dilakukan melalui International Federation of Essential Oils and Fair Trade (IFEAT) yang bertujuan mendorong kolaborasi global, penerapan praktik terbaik di industri, serta perlindungan terhadap keberlanjutan pengembangan minyak atsiri.

Dengan strategi yang terencana dan kolaborasi erat antara pemangku kepentingan, industri minyak atsiri Indonesia diharapkan dapat semakin memperkuat perannya dalam rantai nilai global.